Bandung adalah ibu kota Provinsi Jawa Barat yang sekaligus menjadi pusat pemerintahan dan perekonomian dari Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota Bandung juga merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya. Belanda menjuluki Kota Bandung sebagai Kota Kembang atau “De Bloem Der Indische Bergstede” yang berarti “Bunga dari Pegunungan Hindia Belanda”. Berikut 5 destinasi wisata bersejarah di kota Bandung
- Gedung Sate
Gedung Sate merupakan gedung kantor Gubernur Jawa Barat. Gedung ini memiliki ciri khas berupa ornamen tusuk sate pada menara sentralnya, yang telah lama menjadi penanda atau markah tanah Kota Bandung, model bangunan itu dijadikan pertanda bagi beberapa bangunan dan tanda-tanda kota di Jawa Barat. Gedung berwarna putih ini mulai dibangun pada tahun 1920 dan masih berdiri kokoh hingga saat ini.
2. Jalan Braga
Jalan Braga adalah nama sebuah jalan utama di kota Bandung, Indonesia. Nama jalan ini cukup dikenal sejak masa pemerintahan Hindia Belanda. Sampai saat ini nama jalan tersebut tetap dipertahankan sebagai salah satu maskot dan objek wisata kota Bandung yang dahulu dikenal sebagai Parijs van Java.
3. Museum Konferensi Asia Africa
Gedung Merdeka di jalan Asia-Afrika, Bandung, Indonesia, adalah gedung bersejarah yang pernah digunakan sebagai tempat Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika tahun 1955. Museum ini diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Soeharto, pada tanggal 24 April 1980 pada peringatan 25 Tahun Konferensi Asia Afrika.
4. Saung Angklung Udjo
Saung Angklung Udjo adalah suatu tempat yang merupakan tempat pertunjukan, pusat kerajinan tangan dari bambu, dan workshop instrumen musik dari bambu. Selain itu, SAU mempunyai tujuan sebagai laboratorium kependidikan dan pusat belajar untuk memelihara kebudayaan Sunda dan khususnya angklung. Pada 1966 Mang Udjo bersama istrinya, Uum Sumiati mendirikan Saung Angklung Udjo. Pada awal berdiri, sanggar angklung ini mengadakan pelatihan yang bisa diikuti oleh anak-anak di sekitar rumah. Seiring berjalannya waktu, nama Saung Angklung Udjo semakin dikenal luas.
5. Museum Pos Indonesia
Museum bersejarah ini sudah berdiri sejak zaman Hindia Belanda, tepatnya pada tahun 1933. Awalnya, bangunan yang didesain oleh duo arsitek J. Berger dan Leutdsgebouwdienst. Selain bisa melihat koleksi perangko, ada banyak koleksi benda-benda pos dari masa ke masa, Semua benda pos yang dipamerkan merupakan koleksi dari peninggalan zaman kolonial sampai tahun 2000an.