Danau Sentarum adalah danau musiman yang berada di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Danau ini dipenuhi air selama 10 bulan setiap tahunnya, dan sisanya akan surut, membentuk kolam-kolam kecil yang berisi ikan-ikan kecil. Saat kemarau, Air Danau Sentarum memasok setengah dari aliran air Sungai Kapuas. Luas keseluruhan danau ini 132.000 Ha. Untuk mencapai Danau Sentarum, dibutuhkan waktu 14 jam dari Kota Pontianak melalui perjalanan darat dan air dengan rute Pontianak-Sintang-Semitau. Lalu, dari Semitau menuju ke lokasi menggunakan perahu motor jurusan Lanjak. Atau bisa pula dengan jalur udara melalui Pontianak-Putussibau sekitar dua jam dan dari Putussibau ke Nanga Suhaid dengan longboat sekitar tujuh jam.
Daerah ini pertama kali ditetapkan sebagai Suaka Margasatwa pada tahun 1982 dengan area seluas 80.000 hektar, dengan hanya di bawah sepertiganya yang terdiri dari perairan terbuka. Pada tahun 1994, kawasan ini diperbesar menjadi 132.000 hektar untuk memasukkan traktat luas hutan rawa gambut, dan beberapa bukit dengan hutan dataran rendah. Pada 4 Februari 1999, statusnya ditingkatkan dengan taman nasional, namun Otoritas Taman Nasional baru didirikan pada tahun 2006.
Danau Sentarum memiliki berbagai keanekaragaman ikan. 240-266 spesies ikan telah diidentifikasi, termasuk 12-26 spesies baru. Sebagai danau yang luasnya hanya 25.000 hektar, keragaman ini sangat luar biasa bila dibandingkan dengan Eropa, di mana total hanya 195 ikan air tawar primer dikenal. Bahkan, Danau Sentarum yang merupakan salah satu fauna ikan yang paling beragam di dunia dari setiap sistem danau dataran banjir. Dari 71 danau tropis dan subtropis terdaftar untuk keanekaragaman hayati oleh World Conservation Monitoring Center (WCMC) pada tahun 1992, Danau Sentarum (yang tidak terdaftar) yang hanya dilampaui oleh Danau Tanganyika dan Danau Malawi. LSNP juga rumah untuk dua ikan akuarium yang sangat populer: berbagai merah langka dan berharga terancam Asian Arowana (Scleropaged legendrei) dan Clown Loach Botia atau Tiger Botia (Chromobotia macracanthus). Yang terakhir ini hanya diketahui hidup di Danau Sentarum dan beberapa lokasi di Jambi, Sumatera.
Taman nasional ini dikenal memiliki populasi terbesar yang tersisa orangutan (Pongo pygmaeus) dan juga dianggap memiliki populasi pedalaman terbesar bekantan (Nasalis larvatus) di seluruh Pulau Kalimantan. Dua keluarga kera antara 23 fauna endemik yang membentuk 147 spesies mamalia yang ditemukan di Danau Sentarum Park. Ada juga 237 jenis burung yang tercatat termasuk Storm Stork dan besar Argus, dan 26 spesies reptil termasuk Gavial Palsu dan Estuari Buaya. Mamalia keragaman dalam taman nasional memberikan kontribusi 29% terhadap 515 berbagai mamalia yang ditemukan di Indonesia yang dianggap sebagai yang terbesar di dunia.
Luas LSNP juga kaya keanekaragaman fauna. Penelitian mengungkapkan bahwa ada total 675 spesies flora di 97 keluarga yang ditemukan di taman nasional. Dari jumlah tersebut, 33 adalah endemik Danau Sentarum dan 10 spesies baru ditemukan. Sebagian besar vegetasi yang ditemukan di Danau Sentarum unik dan memiliki penampilan yang berbeda dari yang di luar dari Danau Sentarum. Salah satu contohnya adalah borneesis Dichilante, yang langka dan endemik taman nasional dan dianggap sebagai missing link antara keluarga Rubiaceae. Fitur menarik lain dari taman nasional adalah adanya jenis vegetasi endemik Amazon Jungle, yang relegiosa Crateva, yang kemudian dikenal dengan locas yang menyebutnya dengan Pungguk Pohon.
Danau Sentarum didominasi oleh fluktuasi ditandai kadar air dari danau dan sungai. Selama pasang tertinggi, kedalaman danau sekitar 6-8 meter. Air di LSNP berwarna coklat kemerahan karena tingginya tingkat tannin dari daun membusuk dan cabang-cabang berbagai pohon. Kondisi air yang unik dan siklus tahunan yang naik dan turun kadar air mendominasi ekosistem dan memberikan pengaruh yang kuat pada kehidupan rakyatnya, tumbuhan dan hewan.
Danau Sentarum merupakan danau unik musiman yang dipenuhi air selama sepuluh bulan di tiap tahunnya, dan akan mengering di dua bulan sisanya. Ketika air Danau Sentarum mulai menyusut,maka danau seketika membentuk kolam-kolam kecil yang berisi ikan-ikan kecil pula.