Cristo Redentor terletak di bukit Corcovado, yang merupakan bagian dari taman nasional Tijuca Forest. Uniknya, taman nasional ini terletak di tengah kota Rio De Janeiro.
Dibuat oleh pematung asal Perancis, Paul Landowski, dan dibangun oleh insinyur lokal, Heitor Da Silva Costa, patung ini memiliki tinggi 30 meter, belum termasuk landasan setinggi 8 meter. Tangan patung tersebut memiliki bentangan 28 meter. Landasan patung juga berfungsi sebagai kapel, tempat para peziarah bisa berdoa.
Gagasan untuk membangun sebuah patung yang besar di puncak Corcovado telah muncul sejak pertengahan 1850-an, ketiika imam katolik Pedro Maria Boss meminta dana dari Putri Isabel untuk membangun sebuah monumen keagamaan yang besar. Putri Isabel tidak menanggapi gagasan itu, yang kemudian sama sekali dilupakan pada tahun 1889, ketika Brazil menjadi republik, dengan undang-undang yang mewajikan pemishaan gereja dari negara.
Usul kedua untuk markah tanah yang besar berupa patung di gunung itu dibuat pada 1921 oleh keuskupan agung Rio De Janeiro. Keuskupan agung mengorganisir sebuah acara yang disebut Semana do Monumento atau “Minggu Monumen” untuk menarik para penyumbang, yang kebanyakan berasal dari Katolik Brazil. Rancangan-rancangannya dipertimbangkan untuk “patung kristus” termasuk sebuah representasi dari salib kristen, sebuah patung Yesus dengan bola dunia di tangannnya, dan sebuah pedestal yang melambangkan dunia. Akhirnya Cristo Redentor dengan tangan yang terbuka yang terpilih.
Cristo Redentor adalah salah satu finalis untuk tujuh keajaiban dunia yang baru, bersama sama dengan 20 calon lainnya.
Secara keseluruhan, Cristo Redentor layak masuk kedalam daftar tempat yang wajib dikunjungi jika anda berlibur ke Rio De janeiro, apapun agama anda.