Bukchon merupakan daerah bergaya rumah tradisional yang harus dikunjungi ketika anda berwisata ke Seoul, Korea Selatan. Untuk Traveling yang suka heritage pasti suka dengan suasana perkampungannya. Bukchon Hanok Village adalah kawasan kampung rumah tradisional Korea yang terletak di area Bukchon. Desa tradisonal yang memiliki banyak gang sempit dan rumah tradisonal Korea, ini sengaja dijaga kelestariannya untuk mempertahankan suasana perkotaan pada masa dinasti Joseon.
Kawasan Bukchon, dulunya memang merupakan kawasan tempat tinggal para bangasawan dan pejabat kelas dari dinasti Joseon. Oleh karena itu rumah-rumah tradisional di desa ini juga merupakan rumah yang bagus dan elite pada zamannya. Saat ini, Bukchon Hanok Village digunakan sebagai pusat kebudayaan tradisional Korea dan juga kulinernya, dimana pengunjung bisa memiliki sedikit gambaran seperti apa kebudayaan pada masa dinasti Joseon.
Sangat menarik untuk dilihat, perkampunhgan zaman dahulu kala yang masih tertata rapih, bahkan mebel mebel kayunya tetap terpelihara. Serasa tidak berada di kota metropolitan Seoul sewaktu di kawasan ini, Tapi serasa seperti berada di pedesaan zaman dahulu. Bagi yang suka narsis, tempat ini bagus juga untuk background foto-foto dengan memakai baju tradisional model hanbok Korea.
Bukchon terletak tidak jauh dari stasiun kereta Anguk. Ada semacam pusat informasi turis di dekat tempat masuk. Kita bisa mengambil peta Bukchon yang menunjukkan dengan jelas tempat tempat yang bisa dilalui dengan berjalan kaki. Jika ingin sekedar jalan-jalan dan foto-foto, tidaka ada biaya yang dikenakan. Namun untuk menginap dan merasakan semua aktivitas warga Bukchon, biaya yang harus dikeluarkan adalah sekitar 50.000 won per malam (sekitar 600.000 rupiah), sudah termasuk sarapan pagi khas Korea dan pengalaman kultural khas penduduk desa. Makanan ala Korea selalu disuguhkan dengan kimci yaitu sayuran sawi atau lobak, yang diasinkan terlebih dahulu.