Belajar Sambil Berwisata di Museum Tsunami Aceh

Sebagai sebuah peringatan, di Aceh saat ini ada sebuah museum yang akan mengingatkan pengunjung mengenai bencana alam tersebut, yaitu Museum Tsunami Aceh. Museum ini dibuka secara resmi pada akhir bulan Februari tahun 2009 yang lalu sebagai peringatan atau monumental dari kejadian bencana tersebut, sekaligus sebagai pengingat bahwa manusia tidak akan bisa lepas dari kekuasaan Tuhan.

Keunikan dari Museum Unik di Indonesia yang satu ini bisa dilihat dari konsep dan bangunannya. Dimana bangunan museum adalah bangunan baru yang unik hasil karya arsitek Ridwan Kamil. Museum ini dibangun setelah digelar sayembara arsitektur untuk proyek Museum Tsunami. Museum dibangun dengan menghabiskan dana kurang lebih 140 miliar rupiah. Tidak heran jika bangunan ini sangat indah dan megah.

Keunikan gaya arsitektur museum tersebut bisa dilihat dari perpaduan konsep modern dan klasik. Konsep klasiknya diambil dari bangunan khas nusantara yaitu bangunan panggung. Sedangkan konsep modern diambil dari bentuk bangunan yang melengkung dan megah. Bentuk melengkung dari bangunan terisnpirasi dari lengkungan ombak yang sangat khas dari bencana Tsunami. Yaitu ombak yang berputar. Jika dilihat dari samping, bentuk bangunan mirip dengan bentukan kapal pesiar.

Harga Tiket Masuk Museeum Tsunami

Anda bisa berkunjung ke Museum Tsunami di Aceh setiap hari kecuali hari Jumat, karena hari Jumat tempat ini tutup. Jam bukanya mulai pukul 09.00 – 12.00 dan akan buka kembali pada pukul 14.00 – 16.30. Kabar baiknya tidak diberlakukan harga tiket masuk untuk menuju museum ini, alias gratis. Sehingga objek wisata ini bisa menjadi slaah satu objek wisata yang direkomendasikan ketika berkunjung ke Aceh.

Lokasi dan akses menuju Museum Tsunami

Lokasi dari Museum Tsunami ini sendiri bisa dikatakan cukup terjangkau oleh wisatawan karena posisinya masih berada di tengah kota. Tepatnya di Jalan Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh. Pengunjung bisa menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum karena lokasinya masih memungkinkan untuk dijangkau dengan kendaraan umum.

Jika menggunakan kendaraan umum, Anda bisa menggunakan angkutan kota yang disebut Labi-Labi oleh warga sekitar. Labi-Labi yang menuju Museum Tsunami adalah nomor 05 yaitu jurusan Terminal Punge – Ulee Lheu. Labi-Labi ini bisa Anda temukan di pangkalan di Terminal Keudah, yaitu di dekat Baiturrahman. Tarif Labi-Labi juga murah, yaitu hanya Rp 4.000 per orang.

Jika Anda menggunakan bentor yaitu becak bermotor, maka tarifnya kurang lebih Rp 15.000 hingga Rp 20.000 per becak. Harga tersebut bisa dinegosiasi dengan penjajah becak. Angkutan kota dan bentor bisa dipilih sesuai dengan selera Anda masing-masing.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *