Gunung Semeru adalah gunung yang namanya selalu masuk ke dalam tema berita tentang wisata pendakian gunung maupun tentang kegagahan gunung yang bererupsi.
Karena Gunung Semeru adalah gunung berapi yang aktif dan punya alam di sekitarnya sangat menakjubkan, oleh sebab itu banyak orang Indonesia maupun mancanegara yang ingin sekali menginjakkan kakinya di Gunung Semeru.

- Memiliki ketinggian 3676 Mdpl
Puncak Gunung Semeru, Mahameru, memiliki ketinggian 3676 meter di atas permukaan air laut [mdpl]. Hal ini membuatnya menyandang predikat puncak tertinggi di pulau jawa, sekaligus gunung berapi tertinggi di Indonesia setelah gunung Kerinci (3805 mdpl) dan Rinjani (3726 mdpl).

2. Terletak di Kab. Malang
Gunung Semeru adalah sebuah gunung berapi tertinggi di Jawa Timur dan kedua tertinggi se Jawa, tepatnya terletak di kabupaten Lumajang. Gunung Semeru memiliki ketinggian 3676 meter di atas permukaan air laut dan juga dikenal sebagai Mahameru atau gunung Agung.

3. Gunung Berapi Aktif
Gunung Semeru merupakan gunung berapi yang masih sangat aktif dan setiap lebih kurang 20 menit sekali kawahnya mengeluarkan abu vulkanik berwarna hitam dan pasir. Orang pertama yang mendaki gunung ini adalah CLIGNET (1838) seorang ahli geologi berkebangsaan Belanda dari sebelah barat daya lewat Widodaren.

4. Sempat Erupsi
Gunung Semeru di wilayah Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur kembali erupsi pada Sabtu (16/01/2021) sore pukul 17.24 WIB. Menurut laporan pengamatan visual sementara terlihat asap meluncur ke arah tenggara yang diduga dari kawah Jonggring Kaloko berwarna kelabu pekat dalam volume yang besar. Hujan abu vulkanik diperkirakan mengarah ke utara, menyesuaikan arah angin.

5. Hanya Ada Satu Jalur Pendakian
Secara administratif, pendakian Gunung Semeru dari Ranu Pani ke Ranu Kumbulo terbagi dalam empat pos. Keempat pos ini berada di area atau blok hutan dan di setiap pos tersedia pondok peristirahatan berukuran 3 x 3 meter. Setelah Ranu Kumbolo sampai Kalimati tiada lagi penyebutan pos, melainkan nama – nama blok pengelolaan hutan. Hanya di Ranu Kumbolo dan Kalimati terdapat pondok pendaki atau shelter.

6. Mengeluarkan Gas Beracun
Wedhus gembel alias domba sebenarnya bukan hewan yang banyak dipelihara di sekitar Yogyakarta dan Jawa Tengah. Namun, nama wedhus gembel akrab terdengar bagi warga sekitar gunung Semeru. Wedhus gembel yang dimaksud ini bukanlah kambing berbulu lebat, melainkan julukan awan panas bergulung – gulung yang acap menyertai letusan Semeru.

7. Kawah Jonggring Saloka
Saat lakukan pendakian Semeru, para pendaki dilarang untuk mendekati kawah Jonggring Saloka karena kawah Semeru mengeleuarkan gas beracun. Gas beracun tersebut mengandung sulfur dioksida (S2), Karbondioksida (Co2)) dan hidrogen sulfida (H2S). Salah satu korban ganasnya gunung Semeru adalah Soe Hok Gie.

8. Ranu Kumbolo
RAnu kumbolo adalah sebuah danau air tawar yang sering menjadi tempat transit bagi para pendaki gunung Semeru. Danau ini terletak di ketinggian 2.400 meter diatas permukaan laut. Danau Ranu kumbolo juga merupakan sumber air bersih bagi para pendaki gunung Semeru. Dengan debit air yang berlimpah, danau ini juga menjadi tempat berkumpulnya untuk berkemah.

9. Tempat Syuting Film 5 cm
Film fenomenal 5 cm membuat pesona Semeru menjadi diketahui banyak orang. Film yang tayang pada tahun 2012 ini merupakan kisah dari novel best seller karangan Donny Dirgantoro. Berkat film ini, Tanjakan cinta menjadi daya tarik pendaki untuk mengunjunginya.