6 MUSEUM DENGAN KISAH TRAGIS MASA PENJAJAHAN

Saat berwisata biasanya kita akan disuguhi hiburan, permainan, pemandangan alam atau hal-hal yang up to date. Wisata di museum kita justru menghadirkan pengalaman lain. Kita bisa melihat koleksi benda-benda langka atau bersejarah dan tempat terjadinya suatu peristiwa. Nggak heran, selain identik dengan wisata edukasi, museum juga identik dengan wisata mistis, karena beberapa museum menyimpan kisah tragis peristiwa di masa lalu.

  1. Museum Brawijaya

Salah satu koleksi paling ikonis di Museum Brawijaya adalah gerbong kereta. Gerbong ini adalah gerbong kereta barang yang dahulu digunakan tentara Belanda untuk mengangkut 100 tahanan pribumi dari penjara Bondowoso menuju penjara Bubutan, Surabaya. Sepanjang perjalanan kondisi di dalam gerbong sangat menyiksa, udara yang minim dan perjalanan di siang hari membuat gerbong seperti neraka yang begitu menyiksa bagi para tahanan.

2. Museum Fatahillah

Selain menyimpan benda-benda peninggalan masa penjajagan, museum yang terletak di kawasan Kota Tua ini punya penjara bawah tanah yang menyimpan kisah tragis zaman penjajahan. Penjara tersebut dibagi menjadi dua jenis yaitu penjara wanita dengan tinggi 1 meter, dan penjara pria yang tingginya 170 meter, sementara lebarnya masing-masing 3 meter. Tiap ruangan diisi 40 hingga 50 tahanan yang dibiarkan tanpa diberi makan.

3. Benteng Pendem Cilacap

Benteng pendem dibangun oleh pekerja rodi pribumi dan dijadikan tempat pertahanan bagi tentara Belanda. Para pekerja yang sudah nggak produktif di bunuh dengan tujuan supaya mereka nggak membocorkan lokasi benteng pada musuh. Beberapa barak dijadikan penjara bagi wanita pribumi yang dijadikan pemuas nafsu para tentara. Tragisnya, banyak tahanan yang nekat mengakhiri hidupnya karena nggak kuat menghadapi kekejaman tentara Belanda saat itu.

4. Monumen Korban 40 Ribu Jiwa

Monumen ini berada di Jalan Kornan 40 Ribu Jiwa yang terlatak di utara kota Makasar. Tempat ini dulunya merupakan lokasi kuburan masal korban pembantaian yang dipimpin oleh Kapten Raymond Westerling pada tahun 1946-1947. Peristiwa ini dikenal juga dengan tragedi Westerling. Di monumen ini memiliki patung yang sangat ikonik, berupa orang yang berdiri dengan satu kaki dan tanpa lengan. Patung ini menggambarkan kondisi korban saat tragedi tersebut terjadi.

5. Benteng Rotterdam

Sebelum jatuh ke tangan Belanda, benteng ini disebut dengan Benteng Ujung Pandang. Saat itu terjadi ketegangan antara VOC dengan pribumi di Makasar. VOC menyerang kapal-kapal pedagang yang akan menjual beras ke Portugis. Saat itu perang Makasar akhirnya terjadi hingga tahun 1667. VOC pun berhasil memaksa penandatanganan Perjanjian Bongaya yang sangan merugikan pribumi. Hingga akhirnya VOC berhasil merampas seluruh hasil bumi di Makasar dan mengambil alih Benteng Ujung Pandang.

6. Museum Lawang Sewu

Museum Lawang Sewu dulunya merupakan kantor perusahaan kereta api swasta milik Belanda. Gedung ini diambil alih oleh Jepang dan digunakan sebagai kantor transportasi sekaligus gedung militer. Ruang bawah tanah ini berbentuk lorong, di bagian tengah lorong terdapat sekat ruang. Konon, sekat ini digunakan oleh tentara Jepang sebagai penjara. Tahanan diminta berdiri di sana secara berhimpitan lalu ditutup dengan terali besi, sehingga nggak bisa duduk

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *