5 PERBEDAAN MENDAKI GUNUNG DI INDONESIA DAN DI LUAR NEGERI

Mendaki adalah aktivitas outdoor yang membutuhkan ketahanan fisik dan kesiapan mental yang mumpuni. Selain harus bertahan hidup di alam bebas, pendaki juga harus mengeluarkan biaya yang kadang tak sedikit untuk menyalurkan hobinya. Buat yang sudah kerja sih nggak masalah ya nyiapin biaya pendakian.

  1. Prosedur Keselamatan

Di luar negeri, ambil contoh Gunung Kinabalu Malaysia, kamu harus daftar jauh-jauh hari ke pengelola yang notabene adalah swasta. Daftar online lagi. Kalau kuota harian yang cuma 100 orang penuh ya kamu nggak bisa dapat izin. Kalau dua hari ya harus dua hari, nggak boleh lebih. Sudah gitu, harganya mahal banget. Kamu juga bakal dapat ID Card, dan akan selalu dicek paspor dan ID Card kamu selama pendakian. Jadi sangat rumit, nggak semudah mendaki di Indonesia.

2. Masalah Sampah

Meskipun Nepal adalah negara yang cukup semrawut, tapi di trek pendakian Pegunungan Himalaya, baik Annapurna Base Camp, Everest Base Camp, dan lain-lain sangat bersih. Jarang sekali kamu bisa menemukan sampah di sana. Banyak sekali tempat sampah yang disediakan di tiap posnya. Sementara di gunung-gunung Indonesia, justru kamu bisa menemukan jalur trek pendakian yang benar jika mengikuti arah sampah.

3. Tiket Masuk

Permit pendakian ke gunung-gunung luar negeri relatif mahal. Sebut saja Annapurna Nepal bisa menembus 500 ribu per pendaki. Itu belum biaya penginapan dan makan di atas gunung. Atau Kinabalu di Malaysia bisa menyentuh 2 juta rupiah untuk permit sampai penginapan satu malam di Laban Rata (penginapan sebelum ke puncak). Mahal memang, tapi dengan bujet yang besar akan menyortir pendaki yang ‘sembarangan’. Satu hal lagi, fasilitasnya pun tergolong bagus banget. Jadi biaya berbanding lurus dengan fasilitas.

4. Fasilitas

Di Kinabalu, setiap pendaki harus mempunyai guide meskipun kita tahu bahwa treknya sangat jelas dan cukup mudah. Ada beberapa pos pemeriksaan untuk mengecek ID Card kita. Makanan yang disediakan pun cukup mewah dan berenergi. Ada penginapan yang berdiri gagah tepat di bawah puncak. Di depannya ada helipad untuk mengevakuasi pendaki yang cedera atau tidak bisa melanjutkan perjalanan.

5. Perbedaan Trek

Hal ini dikarenakan trek pendakian kebanyakan seperti anak tangga yang tersusun dari batu. Jadi sangat menyiksa dengkul. Sementara jika di Indonesia trek pendakian masih alami tanah atau pasir. Jadi licin kalau hujan dan berdebu saat kemarau. Kalau untuk trek ini lebih bagus di Indonesia karena masih alami. Cuma kalau musim dingin seru banget mendaki di gunung bersalju.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *