Menjelajahi Amer Fort, benteng berasitektur megah di Jaipur, India.

Jaipur, ibukota Rajashtan, India, terkenal dengan infrastrukturnya yang spektakuler serta situs peninggalan sejarah berukiran batu dan lukisan dinding yang rumit. Salah satunya adalah Amer Fort yang terletak di wilayah Amer, 11 kilometer dari pusat Kota Jaipur.

Berada di atas bukit Aravali, Benteng Amer Fort terlihat gagah dari kejauhan. Amer adalah salah satu istana yang paling megah di India. Arsittektur penting pada masa lalu. Istana besar ini memiliki benteng yang panjang dan menjalar di bukit sekitarnya.

Amer, merupakan kota kecil yang diangun oleh suku Meenas. Banyak sejarah penamaannya, di antaranya menyebutkan namanya berasal dari kata Ambikeswar, nama lain dari Dewa Siwa. Namun penduduk juga percaya, nama bangunan tersebut berasal dari nama Amba, gelar untuk Dewa Durga.

Namanya kemudian diganti menjadi Dhundar, saat kawasan itu diperintah oleh Dinasti Kachhwahal selama abad 11 sampai 16 masehi. Setelah itu, ibu kota kerajaan pindah ke Jaipur. Pada tahun 1592, Raja Man Singh I membangun benteng dengan tujuan, agar nantinya bisa ekspansi dan renovasi yang berkelanjutan oleh penerusnya.

Raja mengutus seorang jendral terpercaya untuk memulai proses pembangunan tak jauh dari istana Kadimi Maha, istana paling tua di Rajashtan. Sebuah kuil juga dibangun di dalam istana, persembahan untuk Dewi Sheela Mata yang dipercaya sebagai pelindung. Setelah itu benteng Amer menjadi tempat tinggal utama penguasa Rajput.

Bangunan ini megah dengan lorong-lorong seperti labirin, dengan bahan dasar batu pasir merah muda dan kuning. Amer Fort memiliki arsitektur campuran antara Hindu tradisional, Rajaputana dan Mughal. Dikerjakan dengan estetika tinggi, memadu marmer dan batu pasir merah. Banyak lukisan rumit menghiasi bangunan.

Benteng utama dibagi empat bagian. Masing-masing dilengkapi pintu utama dan halaman yang terpisah. Gerbang utama diberi nama SurajPol yang berarti pintu matahari. Mengarah ke halaman luas, menghadap langsung ke matahari terbit di celah bukit.

Saat menaiki tangga, pengunjung akan langsung menuju ke kompleks istana dengan halaman cantik bernama JalebChowkTaman ini dulunya digunakan oleh para tentara memamerkan harta rampasan perang mereka. Para perempuan kerajaan mengintipnya dari jendela-jendela yang ada di sekitar.

Bagian selanjutnya adalah DiwanE Aam atau ruang audiensi publik. Konstruksinya berada di lantai dua benteng. Aula besar yang terbuka di tiga sisinya dengan kaca mozaik yang luas. Berdiri di atas dua kolom pilar. Ada patung gajah juga di situ. Juga ada lingkungan khusus kerajaan dengan pintu indah bernama GaneshPol.

SheeshMahal atau istana kaca adalah daya tarik paling indah di seluruh kompleks. Dinding dan langit-langitnya mempunyai ukiran kaca dan lukisan bunga yang indah.SheeshMahal memberikan ilusi yang indah. Beberapa pengunjung sempat berbisik bahwa jika menyalakan dua lilin di aula. maka langit-langitnya akan terasa seperti padang bintang yang berkilau.

SukhMahal adalah aula lain yang dibangun berseberangan dengan SheeshMahal dengan kayu cendana dan gading. Di sini banyak sumber air yang mengalir di bawahnya. Fitur lain yang menonjol di Benteng Amer adalah magic flower, yang diukir dari marmer. Juga ada ukiran halus patung Ganesh yang terbuat dari kerang. D isisi selatan istana terdapat bangunan tertua di sini, dan bilik yang pernah digunakan oleh Raja Man Singh I.

Tingkat terakhir benteng dibangun untuk area perempuan kerajaan, tempat ini memiliki halaman dikelilingi beberapa kamar. Terdapat juga aula yang disebut sebagai Jas Mandir, digunakan sebagai ruang audiensi khusus. Pintu keluar utama mengarah langsung ke kota Amer. Ada juga sebuah terowongan kuno yang menghubungkan Istana Amer dengan Benteng Jaigarh yang terletak beberapa kilometer dari sini.

Berkeliling benteng yang luas ini menghabiskan waktu dua hingga tiga jam, beberapa pintu gerbangnya langsung menghadap ke Danau Maotha, tepat di depan benteng. Setiap harinya ada sekitar lima ribu pengunjung datang kemari. Benteng Amer termasuk dalam situs warisan dunia UNESCO, sebagai bagian dari benteng-benteng di bukit Rajastan bersama lima lainnya.

Belum puas menikmati benteng, tunggu saja sampai malam. Ada pertunjukan cahaya dan suara selama 50 menit tentang sejarah Jaipur dan Amer. Namun selama pertunjukan, dilarang memotret dan merekam gambar. Pertunjukan ini digelar untuk menghidupkan kembali sejarah dan budaya serta tradisi. Menampilkan beragam kisah legenda lokal, cerita rakyat dipadu musik tradisional.

Benteng ini juga tampil dalam beberapa film Bollywood berlatar belakang sejarah. Sebut saja film Bol Bachan, kemudian Veer yang dibintangi Salman Khan, juga filmKhoobsurat. Selanjutnya lagu MoheRang Do Laalberlatar belakang istana Amber dalam film BajiraoMastani, diperankan apik oleh Depika Pandukone.

Paling terkenal tentu saja Jodha Akbar yang diperankan oleh Hritrik Roshan dan Aiswariya Rai. Mereka menyewa istana ini selama lima hari untuk kebutuhan syuting. Beberapa propertinya juga masih bisa dilihat di sini.

Penasaran berkunjung ke sana? Jangan lupa datang lebih awal, menyewa pemandu wisata untuk tahu lebih banyak, dan sempatkan diri untuk menonton pertunjukan jalanan di sini seperti tarian, nyanyian dan suling ular, serta siapkan uang kecil buat tip mereka.

Sc : Line Today

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *