Buddha Park, simbol kebersamaan Hindu dan Buddha di Laos

Buddha Park atau taman Buddha sengaja dibangun oleh seorang pemikir religi asal Laos, Luang Pu Bunlaee Sulilat. Pada tahun 1950-an, ia mengumpulkan dan membuat patung-patung yang bernuansa dan bernapaskan Hindu dan Buddha. Karakter dan bentuk patung-patung yang ada di Buddha Park menggambarkan 4 jenis makhluk yang diyakini ada di atas muka bumi, yaitu manusia, dewa, binatang, dan jin atau makhluk halus.

Buddha Park atau dalam bahasa Laos disebut Wat Xieng Khuan, berdaa sedikit di luar kota Vientiane. Letaknya tidak juah dari perbatasan darat antara Laos dan Thailand atau friendship Bridge atau jembatan persahabatan.

Tidak ada yang terlalu spesial di tempat ini, tetapi para turis disajikan sekitar 200 patung dan ukiran yang sangat kental dengan nuansa Buddha dan Hindu. Semuanya terbuat dari batu, bukan kayu, besi, atau emas. Dua patung karya seni yang paling mencolok adalah Sleeping Buddha atau Buddha tidur dan Giant Pumpkin atau Labu raksasa.

Sleeping Buddha sangat mencolok karena letaknya berada dekat pintu gerbang dan sangat besar. Tingginya sekitar 50 meter dan panjangnya lebih dari 200 meter. Karakter Sleeing Buddha adalah salah satu karakter yang penting bagi pengikutnya. Pose ini diyakini sebagai gambaran saat sang Buddha naik ke Nirwana.

Giant pumpkin menggambarkan tiga tempat di alam semesta, yaitu neraka, bumi, dan surga. Neraka berada di tempat paling bawah dalam perut bumi, bumi berada di atas tanah, dan surga berada di atasnya.

Para turis bisa masuk ke dalam Giant Pumpkin melalui pintu mulut besar yang dinamakan Demon’s Mouth atau mulut jin. Di dalamnya ada tangga kecil yang dapat mengantarkan kita ke atas patung, Dari sini, kita bisa melihat lebih jelas pemandangan Buddha Park dari atas.

Bila lelah, para turis dapat beristirahat di Pinggir sungai Mekong. Kita bisa duduk di bawah pepohonan yang rindang sambil menikmati aliran air sungai Mekong. Tidak ada batasan waktu bagi para turis untuk menikmati Buddha Park. Terkadang banyak biksu di dalam Buddha Park yang dengan ramah menemani para turis untuk dijadikan teman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *